Sabtu, 18 Juli 2015

Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa by FRAU

Di rentang waktu yang berjejal dan memburai
kau berikan, sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan.
Di gigir yang curam dan dunia yang tertinggal, gelap membeku.
Sungguh, peta melesap dan udara yang terbakar jauh

Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
Seperti takkan pernah pulang
kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang
ketuk langkahmu menarilah di jauh permukaan

Di rentang waktu yang berjejal dan memburai,
kau berikan, Sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan

Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
Seperti takkan pernah pulang
kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang
ketuk langkahmu menarilah di jauh permukaan

Jalan pulang yang menghilang, tertulis dan menghilang
karena kita, sebab kita, telah bercinta di luar angkasa..

Minggu, 10 Mei 2015

NISKALA

Teras tinggi diatas kali biru, kita berdua pergi dengan kuda. Kita tidak mengatakan apa - apa.

Tembok tua putih taman sari, kita berdua pergi dengan kuda. Kita tidak melakukan apa - apa.

Bulan merangkak tunduk di atas gunung api purba, kita berdua pergi dengan kuda. Kita tidak melihat apa - apa.

malam menjadi niskala, kita berdua pergi dengan kuda. Kita tidak merasakan apa - apa.

Apalagi yang lebih segar, lebih manis, lebih indah, lebih merdu.
Hanya ketika suara tawa keluar seperti sepasang kekasih yang menghabiskan 2 linting gele.
Hanya karena senyummu itu aku bahagia.

Siapa yang tahu awal dari sebuah perkara.
Siapa yang tahu akhir dari sebuah rahasia.

Siapa yang memulai janji, 
Siapa yang ingkar janji,
Siapa yang mencintaimu.
AKU.

Rabu, 08 April 2015

Petani

Selalu suka hamparan pematang sawah.Tapi, hanya sedikit yang mau menjadi petani. begitupun aku.
Selalu suka meyeduh kopi setiap pagi. Tapi, hanya sedikit yang mau menjadi petani, begitupun aku.
Selalu pekat asap tembakau setiap hari. Tapi, hanya sedikit yang mau menjadi petani, begitupun aku.
Makan - makanan bergizi. Tapi hanya sedikit yang mau menjadi petani, begitupun aku.
Penuh nasimu, penuh perutmu. Tapi, hanya sedikit yang mau menjadi petani, begitupun aku.

Ialah kau (petani) , yang kaki dan kepala nya anugerah.Ialah kau (petani) , yang mulia..

Sedangkan aku, hanya kepala yang lebih rendah dari selangkanganku sendiri. Begitu juga kalian.

Selasa, 07 April 2015

Kinanti by Katjie & Piering

Pelita,
kemuning kita,
dikala diusai nya senja.
Semilir,
meniup sukma, 
kelabu segera berganti, Kinanti.